CURAHAN DARI HATI SANG PEMIMPI (02 Nopember 2014)
semua orang bisa menjadi komentator, pengamat politik,
pengamat ekonomi maupun pengamat lainnya
itu semuanya bisa dilakukan oleh seorang professor hingga
tukang traktor, sarjana hingga orang biasa, politikus hingga penjual nasi
bungkus.
disini saya setidaknya sudah berusaha semaksimal mungkin
untuk mengerjakan kewajiban saya untuk sekedar berbagi ilmu dengan mereka,
mencoba memberikan motivasi, dan dorongan. bahkan kegiatan lain yang mungkin
tidak termuat dalam absen, kegiatan yang tidak bisa dibuat notakan.
senyuman manis dari mereka yang ingin menjadi pribadi yang
lebih baik dengan buku tulis dan tinta nya yang membuat ku bertahan.
kalau sikap saya yang saya anggap sikap yang sederhana ini
selalu di kritisi. saya akui sikap saya itu salah karena telah menghilangkan
hak mereka untuk belajar, tapi pernahkan anda berinteraksi dengan mereka dan
menanyakan keluhan mereka, dengan pelajaran yang tak pernah diberikan hingga
saat ini walau gurunya datang, hingga mereka pun menyampaikan keluh kesahnya
kepada saya yang tak jarang dilakukan. (Sambil bilang “SAKITNYA TU DISINI”)
disiplin itu betul, tertib itu betul. tetapi pedulilah
dengan sesam dan lihatlah sekelilingnya………….
pernahkan engkau memikirkan mereka-mereka yang selalu
berfikir siang malam, yang selalu siap melesat kapan saja tanpa sebuah
penghargaan sedikitpun dan dianggap sama dalam hal HAK nya.
kini hanya cukup diam dan tanpa komentar, biarlah yang
lainnya yang mengabil kebijakan
BERUSAHA MELAKUKAN APA YANG SAYA MAMPU SELAMA ADA WAKTU,
YANG SAYA BISA SELAMA MASIH ADA NYAWA, DAL HAL YANG BERARTI SELAMA MASIH PUNYA
HATI
Sawahan, 02 Nopember 2014
Curhatan hati karena sentilan seseorang dan curhatan siswa
serta kebijakan yang kurang pas

Tidak ada komentar:
Posting Komentar