SELAMAT DATANG DI BLOG MAS JUWAINI http://masjuwaini1.blogspot.com

Senin, 30 September 2013

TENTANG KITA


Tentang kita


Takdir telah menemukan kita
Disudut ruang kelas itu
Menjadi awal segala cerita
Hingga mampu bertahan dengan segala rasa

Aku tak pernah meminta
Begitu juga dengan dirimu
Tapi waktu dan masa
Telah mampu menyatukan kita

Awalnya ku ragu
Yang tak jauh berbeda dengan dirimu
Tapi semua telah terbuai cahaya hati
Ternyata ada rasa yang sama

Seiring waktu, berubahnya masa
Hingga tertanam rasa saling terbuka
Samapi timbul rasa percaya
Hingga rasa ini semakin menggelora

Kau memang sosok yang sederhana
Bukan hanya dari pikiran diri ini
Tapi, semua orang pasti akan berkata sama
Kau lah yang selalu istimewa

Takku sangka dan tak ku duga
Diri ini mampu mencurahkan semua
Hingga akhirnya kau membalasnya
Dengan segala senyuman yang indah di mata


Nganjuk, 08 Desember 2011

Selasa, 24 September 2013

TERNYATA AMALIAH KH. AHMAD DAHLAN (MUHAMMADIYAH) DAN KH. HASYIM ASY'ARI (NU) TIADA BEDA

Tulisan kali ini hendak mempertegas tulisan kami yang telah lalu berjudul “Sejarah Awal Muhammadiyah yang Terlupakan”, dimana banyak dari kita belum tahu atau sengaja melupakan sejarah awal Muhammadiyyah.
Secara ringkas kami katakan bahwa, KH. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyyah pada 18 November 1912/8 Dzull Hijjah 1330) dengan KH. Hasyim Asy’ari (pendiri NU pada 31 Januari 1926/16 Rajab 1344) adalah satu sumber guru dengan amaliah ubudiyah yang sama. Bahkan keduanya pun sama-sama satu nasab dari Maulana ‘Ainul Yaqin (Sunan Giri).

Berikut kami kutip kembali ringkasan “Kitab Fiqih Muhammadiyyah”, penerbit Muhammadiyyah Bagian Taman Poestaka Jogjakarta, jilid III, diterbitkan tahun 1343 H/1925 M, dimana hal ini membuktikan bahwa amaliah kedua ulama besar di atas tidak berbeda:

  1. Niat shalat memakai bacaan lafadz: “Ushalli Fardha...” (halaman 25).
  2. Setelah takbir membaca: “Allahu Akbar Kabiran Walhamdulillahi Katsira...” (halaman 25).
  3. Membaca surat al-Fatihah memakai bacaan: “Bismillahirrahmanirrahim” (halaman 26).
  4. Setiap shalat Shubuh membaca doa Qunut (halaman 27).
  5. Membaca shalawat dengan memakai kata: “Sayyidina”, baik di luar maupun dalam shalat (halaman 29).
  6. Setelah shalat disunnahkan membaca wiridan: “Istighfar, Allahumma Antassalam, Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, Allahu Akbar 33x” (halaman 40-42).
  7. Shalat Tarawih 20 rakaat, tiap 2 rakaat 1 salam (halaman 49-50).
  8. Tentang shalat & khutbah Jum’at juga sama dengan amaliah NU (halaman 57-60).

KH. Ahmad Dahlan sebelum menunaikan ibadah haji ke tanah suci bernama Muhammad Darwis. Seusai menunaikan ibadah haji, nama beliau diganti dengan Ahmad Dahlan oleh salah satu gurunya, as-Sayyid Abubakar Syatha ad-Dimyathi, ulama besar yang bermadzhab Syafi’i.

Jauh sebelum menunaikan ibadah haji, dan belajar mendalami ilmu agama, KH. Ahmad Dahlan telah belajar agama kepada asy-Syaikh KH. Shaleh Darat Semarang. KH. Shaleh Darat adalah ulama besar yang telah bertahun-tahun belajar dan mengajar di Masjidil Haram Makkah.

Di pesantren milik KH. Murtadha (sang mertua), KH. Shaleh Darat mengajar santri-santrinya ilmu agama, seperti kitab al-Hikam, al-Munjiyyat karya beliau sendiri, Lathaif ath-Thaharah, serta beragam ilmu agama lainnya. Di pesantren ini, Mohammad Darwis ditemukan dengan Hasyim Asy’ari. Keduanya sama-sama mendalami ilmu agama dari ulama besar Syaikh Shaleh Darat.

Waktu itu, Muhammad Darwis berusia 16 tahun, sementara Hasyim Asy’ari berusia 14 tahun. Keduanya tinggal satu kamar di pesantren yang dipimpin oleh Syaikh Shaleh Darat Semarang tersebut. Sekitar 2 tahunan kedua santri tersebut hidup bersama di kamar yang sama, pesantren yang sama dan guru yang sama.

Dalam keseharian, Muhammad Darwis memanggil Hasyim Asy’ari dengan panggilan “Adik Hasyim”. Sementara Hasyim Asy’ari memanggil Muhammad Darwis dengan panggilan “Mas atau Kang Darwis”.

Selepas nyantri di pesantren Syaikh Shaleh Darat, keduanya mendalami ilmu agama di Makkah, dimana sang guru pernah menimba ilmu bertahun-tahun lamanya di Tanah Suci itu. Tentu saja, sang guru sudah membekali akidah dan ilmu fikih yang cukup. Sekaligus telah memberikan referensi ulama-ulama mana yang harus didatangi dan diserap ilmunya selama di Makkah.

Puluhan ulama-ulama Makkah waktu itu berdarah Nusantara. Praktek ibadah waktu itu seperti wiridan, tahlilan, manaqiban, maulidan dan lainnya sudah menjadi bagian dari kehidupan ulama-ulama Nusantara. Hampir semua karya-karya Syaikh Muhammad Yasin al-Faddani, Syaikh Muhammad Mahfudz at-Turmusi dan Syaikh Khaathib as-Sambasi menuliskan tentang madzhab Syafi’i dan Asy’ariyyah sebagai akidahnya. Tentu saja, itu pula yang diajarkan kepada murid-muridnya, seperti KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah, Syaikh Abdul Qadir Mandailing dan selainnya.

Seusai pulang dari Makkah, masing-masing mengamalkan ilmu yang telah diperoleh dari guru-gurunya di Makkah. Muhammad Darwis yang telah diubah namanya menjadi Ahmad Dahlan mendirikan persarikatan Muhammadiyyah. Sedangkan Hasyim Asy’ari mendirikan NU (Nahdlatul Ulama). Begitulah persaudaraan sejati yang dibangun sejak menjadi santri Syaikh Shaleh Darat hingga menjadi santri di Tanah Suci Makkah. Keduanya juga membuktikan, kalau dirinya tidak ada perbedaan di dalam urusan akidah dan madzhabnya.

Saat itu di Makkah memang mayoritas bermadzhab Syafi’i dan berakidahkan Asy’ari. Wajar, jika praktek ibadah sehari-hari KH. Ahmad Dahlan persis dengan guru-gurunya di Tanah Suci. Seperti yang sudah dikutipkan di awal tulisan, semisal shalat Shubuh KH. Ahmad Dahan tetap menggunakan Qunut, dan tidak pernah berpendapat bahwa Qunut sholat subuh Nabi Muhammad Saw adalah Qunut Nazilah. Karena beliau sangat memahami ilmu hadits dan juga memahami ilmu fikih.

Begitupula Tarawihnya, KH. Ahmad Dahlan praktek shalat Tarawihnya 20 rakaat. Penduduk Makkah sejak berabad-abad lamanya, sejak masa Khalifah Umar bin Khattab Ra., telah menjalankan Tarawih 20 rakaat dengan 3 witir, sehingga sekarang. Jumlah ini telah disepakati oleh sahabat-sahabat Nabi Saw. Bagi penduduk Makkah, Tarawih 20 rakaat merupakan ijma’ (konsensus kesepakatan) para sahabat Nabi Saw.

Sedangkan penduduk Madinah melaksanakan Tarawih dengan 36 rakaat. Penduduk Makkah setiap pelaksanaan Tarawih 2 kali salaman, semua beristirahat. Pada waktu istirahat, mereka mengisi dengan thawaf sunnah. Nyaris pelaksanaan shalat Tarawih hingga malam, bahkan menjelang Shubuh. Di sela-sela Tarawih itulah keuntungan penduduk Makkah, karena bisa menambah pahala ibadah dengan thawaf. Maka bagi penduduk Madinah untuk mengimbangi pahala dengan yang di Makkah, mereka melaksanakan Tarawih dengan jumlah lebih banyak.

Jadi, baik KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari tidak pernah ada perbedaan di dalam pelaksanaan ubudiyah. Ketua PP. Muhammdiyah, Yunahar Ilyas pernah menuturkan: “KH. Ahmad Dahlan pada masa hidupnya banyak menganut fiqh madzhab Syafi’i, termasuk mengamalkan Qunut dalam shalat Shubuh dan shalat Tarawih 23 rakaat. Namun, setelah berdirinya Majelis Tarjih pada masa kepemimpinan KH. Mas Manshur, terjadilah revisi-revisi, termasuk keluarnya Putusan Tarjih yang menuntunkan tidak dipraktekkannya doa Qunut di dalam shalat Shubuh dan jumlah rakaat shalat Tarawih yang sebelas rakaat.”

Sedangkan jawaban enteng yang dikemukan oleh dewan tarjih saat ditanyakan: “Kenapa ubudiyyah (praktek ibadah) Muhammadiyyah yang dulu dengan sekarang berbeda?” Alasan mereka adalah karena “Muhammadiyyah bukan Dahlaniyyah”.

Masihkah diantara kita yang gemar mencela dan mengata-ngatai amaliah-amaliah Ahlussunnah wal Jama’ah Nahdlatul Ulama sebagai amalan bid’ah, musyrik dan sesat?. [

TERNYATA AMERIKA MEMILIKI HUTANG 57 TON EMAS KEPADA INDONESIA

Perjanjian “The Green Hilton Memorial Agreement” di Geneva (Swiss) pada 14 November 1963.

Inilah perjanjian yang paling menggemparkan dunia. Inilah perjanjian yang menyebabkan terbunuhnya Presiden Amerika Serikat John Fitzgerald Kennedy (JFK) 22 November 1963. Inilah perjanjian yang kemudian menjadi pemicu dijatuhkannya Bung Karno dari kursi kepresidenan oleh jaringan CIA yang menggunakan ambisi Soeharto. Dan inilah perjanjian yang hingga kini tetap menjadi misteri terbesar dalam sejarah ummat manusia.

Dan, inilah perjanjian yang sering membuat sibuk setiap siapapun yang menjadi Presiden RI. Dan, inilah perjanjian yang membuat sebagian orang tergila-gila menebar uang untuk mendapatkan secuil dari harta ini yang kemudian dikenal sebagai “salah satu” harta Amanah Rakyat dan Bangsa Indonesia. Inilah perjanjian yang oleh masyarakat dunia sebagai Harta Abadi Ummat Manusia. Inilah kemudian yang menjadi sasaran kerja tim rahasia Soeharto menyiksa Soebandrio dkk. agar buka mulut. Inilah perjanjian yang membuat Megawati ketika menjadi Presiden RI menagih janji ke Swiss tetapi tidak bisa juga. Padahal Megawati sudah menyampaikan bahwa ia adalah Presiden RI dan ia adalah Putri Bung Karno. Tetapi tetap tidak bisa. Inilah kemudian membuat SBY kemudian membentuk tim rahasia untuk melacak harta ini yang kemudian juga tetap mandul. Semua pihak repot dibuat oleh perjnajian ini.

Perjanjian itu bernama “Green Hilton Memorial Agreement Geneva”. Akta termahal di dunia ini diteken oleh John F. Kennedy selaku Presiden AS, Ir. Soekarno selaku Presiden RI dan William Vouker yang mewakili Swiss. Perjanjian segitiga ini dilakukan di Hotel Hilton Geneva pada 14 November 1963 sebagai kelanjutan dari MOU yang dilakukan tahun 1961. Intinya adalah, Pemerintahan AS mengakui keberadaan emas batangan senilai lebih dari 57 ribu ton emas murni yang terdiri dari 17 paket emas dan pihak Indonesia menerima batangan emas itu menjadi kolateral bagi dunia keuangan AS yang operasionalisasinya dilakukan oleh Pemerintahan Swiss melalui United Bank of Switzerland (UBS).

Pada dokumen lain yang tidak dipublikasi disebutkan, atas penggunaan kolateral tersebut AS harus membayar fee sebesar 2,5% setahun kepada Indonesia. Hanya saja, ketakutan akan muncul pemimpinan yang korup di Indonesia, maka pembayaran fee tersebut tidak bersifat terbuka. Artinya hak kewenangan pencairan fee tersebut tidak berada pada Presiden RI siapa pun, tetapi ada pada sistem perbankkan yang sudah dibuat sedemikian rupa, sehingga pencairannya bukan hal mudah, termasuk bagi Presiden AS sendiri.

Account khusus ini dibuat untuk menampung aset tersebut yang hingga kini tidak ada yang tahu keberadaannya kecuali John F. Kennedy dan Soekarno sendiri. Sayangnya sebelum Soekarno mangkat, ia belum sempat memberikan mandat pencairannya kepada siapapun di tanah air. Malah jika ada yang mengaku bahwa dialah yang dipercaya Bung Karno untuk mencairkan harta, maka dijamin orang tersebut bohong, kecuali ada tanda-tanda khusus berupa dokumen penting yang tidak tahu siapa yang menyimpan hingga kini.

Menurut sebuah sumber di Vatikan, ketika Presiden AS menyampaikan niat tersebut kepada Vatikan, Paus sempat bertanya apakah Indonesia telah menyetujuinya.

Kabarnya, AS hanya memanfaatkan fakta MOU antara negara G-20 di Inggris dimana Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut menandatangani suatu kesepakatan untuk memberikan otoritas kepada keuangan dunia IMF dan World Bank untuk mencari sumber pendanaan alternatif. Konon kabarnya, Vatikan berpesan agar Indonesia diberi bantuan. Mungkin bantuan IMF sebesar USD 2,7 milyar dalam fasilitas SDR (Special Drawing Rights) kepada Indonesia pertengahan tahun lalu merupakan realisasi dari kesepakatan ini, sehingga ada isu yang berkembang bahwa bantuan tersebut tidak perlu dikembalikan.

Oleh Bank Indonesia memang bantuan IMF sebesar itu dipergunakan untuk memperkuat cadangan devisa negara. Kalau benar itu, maka betapa nistanya rakyat Indonesia. Kalau benar itu terjadi betapa bodohnya Pemerintahan kita dalam masalah ini. Kalau ini benar terjadi betapa tak berdayanya bangsa ini, hanya kebagian USD 2,7 milyar. Padahal harta tersebut berharga ribuan trilyun dollar Amerika.

Aset itu bukan aset gratis peninggalan sejarah, aset tersebut merupakan hasil kerja keras nenek moyang kita di era masa keemasan kerajaan di Indonesia.

Asal Mula Perjanjian “Green Hilton Memorial Agreement”
Setelah masa perang dunia berakhir, negara-negara timur dan barat yang terlibat perang mulai membangun kembali infrastrukturnya. Akan tetapi, dampak yang telah diberikan oleh perang tersebut bukan secara materi saja tetapi juga secara psikologis luar biasa besarnya. Pergolakan sosial dan keagamaan terjadi di mana-mana. Orang-orang ketakutan perang ini akan terjadi lagi. Pemerintah negara-negara barat yang banyak terlibat pada perang dunia berusaha menenangkan rakyatnya, dengan mengatakan bahwa rakyat akan segera memasuki era industri dan teknologi yang lebih baik. Para bankir Yahudi mengetahui bahwa negara-negara timur di Asia masih banyak menyimpan cadangan emas. Emas tersebut akan dijadikan sebagai kolateral untuk mencetak uang yang lebih banyak yang akan digunakan untuk mengembangkan industri serta menguasai teknologi. Karena teknologi informasi sedang menanti di zaman akan datang.

Sesepuh Mason yang bekerja di Federal Reserve (Bank Sentral di Amerika) bersama bankir-bankir dari Bank of International Settlements/BIS (Pusat Bank Sentral dari seluruh Bank Sentral di Dunia) mengunjungi Indonesia. Melalui pertemuan dengan Presiden Soekarno, mereka mengatakan bahwa atas nama kemanusiaan dan pencegahan terjadinya kembali perang dunia yang baru saja terjadi dan menghancurkan semua negara yang terlibat, setiap negara harus mencapai kesepakatan untuk mendayagunakan kolateral emas yang dimiliki oleh setiap negara untuk program-program kemanusiaan. Dan semua negara menyetujui hal tersebut, termasuk Indonesia.

Akhirnya terjadilah kesepakatan bahwa emas-emas milik negara-negara timur (Asia) akan diserahkan kepada Federal Reserve untuk dikelola dalam program-program kemanusiaan. Sebagai pertukarannya, negara-negara Asia tersebut menerima Obligasi dan Sertifikat Emas sebagai tanda kepemilikan. Beberapa negara yang terlibat diantaranya Indonesia, Cina dan Philippina. Pada masa itu, pengaruh Soekarno sebagai pemimpin dunia timur sangat besar, hingga Amerika merasa khawatir ketika Soekarno begitu dekat dengan Moskow dan Beijing yang notabene adalah musuh Amerika.

Namun beberapa tahun kemudian, Soekarno mulai menyadari bahwa kesepakatan antara negara-negara timur dengan barat (Bankir-bankir Yahudi dan lembaga keuangan dunia) tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Soekarno mencium persekongkolan busuk yang dilakukan para Bankir Yahudi tersebut yang merupakan bagian dari Freemasonry.

Tidak ada program-program kemanusiaan yang dijalankan mengunakan kolateral tersebut. Soekarno protes keras dan segera menyadari negara-negara timur telah ditipu oleh Bankir International.

Akhirnya Pada tahun 1963, Soekarno membatalkan perjanjian dengan para bankir Yahudi tersebut dan mengalihkan hak kelola emas-emas tersebut kepada Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy (JFK). Ketika itu Amerika sedang terjerat utang besar-besaran setelah terlibat dalam perang dunia. Presiden JFK menginginkan negara mencetak uang tanpa utang.

Karena kekuasaan dan tanggung jawab Federal Reserve bukan pada pemerintah Amerika melainkan dikuasai oleh swasta yang notabenenya bankir Yahudi. Jadi apabila pemerintah Amerika ingin mencetak uang, maka pemerintah harus meminjam kepada para bankir Yahudi tersebut dengan bunga yang tinggi sebagai kolateral.

Pemerintah Amerika kemudian melobi Presiden Soekarno agar emas-emas yang tadinya dijadikan kolateral oleh bankir Yahudi dialihkan ke Amerika. Presiden Kennedy bersedia meyakinkan Soekarno untuk membayar bunga 2,5% per tahun dari nilai emas yang digunakan dan mulai berlaku 2 tahun setelah perjanjian ditandatangani.

Setelah dilakukan MOU sebagai tanda persetujuan, maka dibentuklah Green Hilton Memorial Agreement di Jenewa (Swiss) yang ditandatangani Soekarno dan John F. Kennedy. Melalui perjanjian itu pemerintah Amerika mengakui emas batangan milik bangsa Indonesia sebesar lebih dari 57.000 ton dalam kemasan 17 Paket emas.

Melalui perjanjian ini Soekarno sebagai pemegang mandat terpercaya akan melakukan reposisi terhadap kolateral emas tersebut, kemudian digunakan ke dalam sistem perbankan untuk menciptakan Fractional Reserve Banking terhadap dolar Amerika. Perjanjian ini difasilitasi oleh Threepartheid Gold Commision dan melalui perjanjian ini pula kekuasaan terhadap emas tersebut berpindah tangan ke pemerintah Amerika.

Dari kesepakatan tersebut, dikeluarkanlah Executive Order bernomor 11110, ditandatangani oleh Presiden JFK yang memberi kuasa penuh kepada Departemen Keuangan untuk mengambil alih hak menerbitkan mata uang dari Federal Reserve. Apa yang pernah dilakukan oleh Franklin, Lincoln, dan beberapa presiden lainnya, agar Amerika terlepas dari belenggu sistem kredit bankir Yahudi juga diterapkan oleh presiden JFK. salah satu kuasa yang diberikan kepada Departemen keuangan adalah menerbitkan sertifikat uang perak atas koin perak sehingga pemerintah bisa menerbitkan dolar tanpa utang lagi kepada Bank Sentral (Federal Reserve).

Tidak lama berselang setelah penandatanganan Green Hilton Memorial Agreement tersebut, presiden Kennedy ditembak mati oleh Lee Harvey Oswald. Setelah kematian Kennedy, tangan-tangan gelap bankir Yahudi memindahkan kolateral emas tersebut ke International Collateral Combined Accounts for Global Debt Facility di bawah pengawasan OITC (The Office of International Treasury Control) yang semuanya dikuasai oleh bankir Yahudi. Perjanjian itu juga tidak pernah efektif, hingga saat Soekarno ditumbangkan oleh gerakan Orde baru yang didalangi oleh CIA yang kemudian mengangkat Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia.

Sampai pada saat Soekarno jatuh sakit dan tidak lagi mengurus aset-aset tersebut hingga meninggal dunia. Satu-satunya warisan yang ditinggalkan, yang berkaitan dengan Green Hilton Memorial Agreement tersebut adalah sebuah buku bersandi yang menyembunyikan ratusan akun dan sub-akun yang digunakan untuk menyimpan emas, yang terproteksi oleh sistem rahasia di Federal Reserve bernama The Black screen. Buku itu disebut Buku Maklumat atau The Book of codes. Buku tersebut banyak diburu oleh kalangan Lembaga Keuangan Dunia, Para sesepuh Mason, para petinggi politik Amerika dan Inteligen serta yang lainnya. Keberadaan buku tersebut mengancam eksistensi Lembaga keuangan barat yang berjaya selama ini.

Sampai hari ini, tidak satu rupiah pun dari bunga dan nilai pokok aset tersebut dibayarkan pada rakyat Indonesia melalui pemerintah, sesuai perjanjian yang disepakati antara JFK dan Presiden Soekarno melalui Green Hilton Agreement. Padahal mereka telah menggunakan emas milik Indonesia sebagai kolateral dalam mencetak setiap dollar.

Hal yang sama terjadi pada bangsa China dan Philipina. Karena itulah pada awal tahun 2000-an China mulai menggugat di pengadilan Distrik New York. Gugatan yang bernilai triliunan dollar Amerika Serikat ini telah mengguncang lembaga-lembaga keuangan di Amerika dan Eropa. Namun gugatan tersebut sudah lebih dari satu dasawarsa dan belum menunjukkan hasilnya. Memang gugatan tersebut tidaklah mudah, dibutuhkan kesabaran yang tinggi, karena bukan saja berhadapan dengan negara besar seperti Amerika, tetapi juga berhadapan dengan kepentingan Yahudi bahkan kabarnya ada kepentingan dengan Vatikan. Akankah Pemerintah Indonesia mengikuti langkah pemerintah Cina yang menggugat atas hak-hak emas rakyat Indonesia yang bernilai Ribuan Trilyun Dollar (bisa untuk membayar utang Indonesia dan membuat negri ini makmur dan sejahtera)?

Ya, semoga saja semua milik indonesia itu kembali walau entah kapan waktunya.

Sya’roni As-Samfuriy
Sumber: lintasgaul.blogspot.com









KEORGANISASIAN


 I.    PENGERTIAN ORGANISASI

Organisasi adalah proses kerja sejumlah manusaia yang terikat dalam hubungan formal rangka nierachi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Dr. Sarwoto, Dasar – dasar Organisasi dan Manajemen).
Organisasi adalah wadah sekumpulan orang yang menggabungkan diri dengan tujuan tertentu (HM. Tayor dan AG. Mears)
Organisasi adalah tata hubungan antara orang-orang untuk dapat memungkinkan tercapainya tujuan kerjasama dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab (John M. Gains, Organisasi Suatu pengantar)
Dari pengertian diatas maka organisasi dapat ditinjau dari dua sorotan :
1.     Organisasi sebagai wada, dimana kegiatan adminstrasi dilaksanakan sehingga bersifat statis atau seperti benda mati
2.     Organisasi sebagai hal yang hidup, manakala kita menyaksikan bahwa organisasi dapat memprotes tindakan sewenang – wenang dari seorang oknum, organisasi dapat merovolusi, mendukung dan tidak menyetujui dari suatu kebijakan/kebijaksanaan.

 II.    UNSUR – UNSUR ORGANISASI
1.                   PD dan PRT (Peraturan dasar dan peraturan rumah tangga)
2.                   Personil Organisasi
3.                   Struktur Organisasi
4.                   Program kerja
5.                   Pembagian kerja
6.                   Permusyawaratan
 III.   MACAM – MACAM ORGANISASI
Berdasarkan unsur – unsur organisasi dapat dibedakan sebagai berikut :
1.  Organisasi kemasiswaan   : Ekstra dan Intra Kampus
2.  Organisasi profesi                : Parfi, IKADIN, PWI, IDI
3.  Organisasi Minat                  : Persebaya, Mitra dll
4.  Organisasi Politik                 : PKB, PDI-P, PAN, GOLKAR dll
5.  Organisasi Keagamaan      : NU, IPNU/IPPNU, Muhammadiyah dll
6.  Organisasi Sosial                 : LSM, YDGR dll.

IV.    TIMBULNYA ORGANISASI
1.                         Spontan
2.                         Diprakarsai
3.                         Dibentuk oleh organisasi yang telah ada
4.                         Penggabungan dan pemisahan organisasi yang ada

  V.   PENUTUP
Bagaimanapun juga keberhasilan suatu organisasi terletak pada kerjasama yang baik dan kejelasan program serta tujuan organisasi tersebut. Untuk itu beberapa cirri yang baik dari suatu organisasi antara lain :
1.  Terdapat tujuan yang jelas
2.  Tujuan organisasi harus dipahami dan diterima oleh setiap orang yang ada didalam organisasi tersebut.
3.  Adanya kesatuan arah (unity Of Direction)
4.  Adanya satuan perintah (Unity of command)
5.  Adanya pembagian tugas (Job Diskription)
6.  Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
7.  Penempatan orang sesuai dengan ahlinya



SEJARAH IPNU IPPNU




 I.       PENDAHULUAN
Banyak ragam organisasi di Indonesia yang dapat untuk belajar dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa ini. Sebagai generasi muda kita perlu terjun salah satunya tentu saja yang sesuai dengan usia, selera dan keyakinan agama kita. Karena kita tahu keyakinan adalah dasar hidup, karena keyakinan hidup akan berlalu tanpa membuahkan perjuangan. Oleh karena itu untuk membuahkan suatu hal, kita lebih dahulu mengetahui segala sesuatu apa dan bagaimana hal tersebut, termasuk dengan IPNU dan IPPNU.

 II.     LATAR BELAKANG BERDIRINYA  IPNU
Berdirinya suatu organisasi tentu didahului adanya sebab atau factor yang mendorong berdirinya suatu organisasi tersebut. Begitupula dengan IPNU-IPPNU banyak sekali yang mendorongnya, diantara yang melatar belakangi atau yang menjadi sebab berdirinya ada dua factor utama :
·       Factor aqidah/idiologi
·       Factor pendidikan/pendagogis

 III.   SEJARAH BERDIRINYA IPNU – IPPNU
Gagasan mendirikan IPNU – IPPNU ini terwujud pada tahun 1954 yang pada saat berlangsungnya Kongres LP. Ma’arif di Semarang, saat itu Kongres menerima gagasan tersebut dengan suara bulat dan mufakat, lahirlah organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama yang bernama IPNU (Ikatan Putra Nahdlotul Ulama) yang diresmikan pada tanggal 20 Jumadil Akhir 1337 H/24 Februari 1954 M dengan ketuanya rekan Tolkah Mansur yang sekarang Prof. Dr. Tholkah Mansur (alm). Adapaun IPPNU setahun kemudian tepatnya pada tanggal 8 Rojab 1374 H/ 2 Maret 1955 dengan ketuanya rekanita Umroh Mahfudhoh, kedua organisasi ini mulanya berpusat di Yogyakarta dan sejak tahun 1966 pindah di Jakarta.

IV.   DASAR, TUJUN DAN SIFAT
       1. DASAR
Organisasi IPNU-IPPNU berdasarkan Islam dan Ahlusunnah wal jama’ah serta menerima, mempertahankan Pancasila dan UUD 1945
2. TUJUAN
Tujuan IPNU adalah terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan serta bertanggungjawab atas tegak dan terlaksananya syari’at Islam menurut faham ahlussunnah wal jama’ah  yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

3. SIFAT
IPNU adalah organisasi yang bersifat keterpelajaran, kekaderan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan.

  V.   LAMBANG ORGANISASI









A.           IPNU
a)     Lambing organisasi IPNU yang berbentuk bulat, artinya kontinyu atau terus menerus
b)     Warna dasar hijau dilingkari warna kuning berarti kebenaran dan hikmah yang tinggi
c)      Warna putih suci, warna kuning di antara putih adalah hikmah dan cita-cita yang tinggi.
d)     Tiga titik diantara tulisan I.P.N.U adalah iman, islam dan ikhsan
e)     Uenam sirip yang mengapit huruf I.P.N.U adalah rukun iman
f)       Bintang adalah cita – cita
g)     Satu bintang besar adalah Nabi Muhammad SAW
h)     Empat bintang dikanan dan kiri adalah khulafaurrosyidin
i)       Emapat bintang dibawah adalah empat madzhab
j)       Dua kitab adalah Al – qur’an dan Hadist
k)      Bulu angsa adalah pena (ilmu), bulu bersilang adalah ilmu agama dan umum
l)       Sudut bintang lima adalah rukun islam 


B.           IPPNU


 







a)     Lambing organisasi berbentuk segitiga adalah iman dan ikhsan, dua garis tepi dua kalimah syahadat
b)     Warna dasar hijau adalah kebenaran, putih adalah kesucian, kuning adalah hikmah yang tinggi
c)      Bintang Sembilan : satu bintang besar adalah Nabi Muhammad SAW, empat bintang kanan kiri adalah khulafaurrosyidin, empat bintang bawah kanan kiri adalah empat madzhab
d)     Dua kitab adalah Al qur’an dan hadist
e)     Bulu ayam bersilang adalah aktif menuntut ilmu baik umum maupun agama serta rajin membaca atau menulis
f)       Dua kuntum melat warna putih adalah perpadua antara agama dan umum
g)     Lima titik antara tulisan IPPNU adalah rukun islam